Senin, 21 Maret 2011

Sejarah Perkembangan MTsN Model Gandapura


  1. Periode Tgk. H. Usman Makam (1931-1968)

 Masyarakat Gandapura dengan bertekad bulat mendirikan sebuah lembaga pendidikan yang berorientasi pada pendidikan agama dan akhlakul karimah tepatnya pada tahun 1931. Kala itu Tgk. H. Usman Makam dipercayakan sebagai pimpinan dan pengelola lembaga tersebut. Lembaga pendidikan berciri khas Islami ini lahir dan berdiri sepenuhnya dari swadaya masyarakat Gandapura, dan bersepakat memberikan nama “Darul Ulum”. Darul Ulum ini inilah yang merupakan cikal bakal MTsN Model Gandapura sekarang.
Lembaga pendidikan “Darul Ulum” yang disokong oleh masyarakat tersebut mulai mengajak masyarakat sekitar untuk mempercayakan pendidikan anaknya pada lembaga tersebut. Maka pada tahun itu juga tercatat siswa sebanyak 40 orang. Guru pada saat itu berjumlah 8 orang, kesemuanya bekerja atas dasar ikhlas. Namun guru tidak memiliki gaji (honor) tetap, selain bantuan-bantuan bersifat temporer dari simpatisan dan donatur madrasah.
Selanjutnya pada tahun 1968, paska Kemerdekaan Republik Indonesia, Pemerintah melalui Menteri Agama R.I. yaitu Bapak K.H.M. Dachlan mengeluarkan surat keputusan No. 184 tanggal, 27 Agustus 1968 yang menetapkan penegerian “Darul Ulum” dan sekaligus merubah nama menjadi “MTsAIN Gandapura” bersamaan dengan MTsAIN Lhoksukon. Kala itu juga diangkat kembali Tgk. H. Usman Makam sebagai Kepala MTsAIN Gandapura.

  1. Periode Bapak Ali Abdullah (1968-1991)

 Dalam perkembangan selanjutnya, pada tahun 1972 berdasarkan SK. Menteri Agama RI. “MTsAIN Gandapura” berubah nama menjadi “MTsN Gandapura”. Ketika itu posisi Tgk. H. Usman Makam digantikan oleh Bapak Ali Abdullah. Pada periode pimpinan Bapak Ali Abdullah, gedung MTsN yang dulu bersebelahan dengan MIN Gandapura pindah ke gedung baru yang telah dibangun pemerintah sebanyak 3 (tiga) ruang, luas areal ini ± 13.132,5 meter persegi, tepatnya di MTsN Model Gandapura sekarang. Pembangunan terus berlanjut di bawah kepemimpinan Bapak Ali Abdullah, pada tahun 1982 pemerintah membangun 3 ruang baru, karena siswa yang terus bertambah maka pada tahun 1986 masyarakat berinisiatif untuk membangun 5 buah ruang baru, jadi jumlah ruang belajar seluruhnya mencapai 11 buah kemudian pemerintah membangun pagar sefti sekeliling madrasah.

  1. Periode Bapak Drs. Jalaluddin Mahmud (1995-1999)

 Pada tahun 1996 atas prakarsa dan usaha tokoh masyarakat Gandapura dengan Pemerintah Republik Indonesia, melalui Departemen Agama memutuskan dan menunjuk MTsN Gandapura sebagai salah satu “MTsN Model”. Kala itu MTsN Gandapura dipimpin oleh Bapak Drs. Jalaluddin Mahmud.
Dengan ditetapkannya MTsN Gandapura sebagai MTsN Model melalui SK. Menteri Agama R.I. No. 136 tahun 1996, maka sarana dan prasarana serta tenaga pengajar terus ditambah sesuai dengan perkembangan saat itu.
Pada tahun itu juga dibangun Laboratorium Bahasa dan Laboratorium IPA lengkap dengan fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan. Diketahui biaya pembangunan bersumber dari bantuan ADB. Pemerintah juga membangun Pustaka, Lab. Keterampilan serta peralatan yang dibutuhkan dari Dana APBN tahun 1995. Pada tahun 1997 Pemerintah membangun gedung Kepala Madrasah dan Tata Usaha.
Semenjak di-SK-kan sebagai Madrasah Tsanawiyah Negeri Model Gandapura, siswanya terus bertambah bahkan melebihi kuota gedung yang ada. Sementara animo masyarakat terhadap madrasah ini sangat tinggi, maka masyarakat kembali berswadaya membangun 2 ruang belajar agar anak-anak mereka dapat tertampung, tidak hanya itu mereka menyanggupi untuk membeli meja dan kursi belajar.

  1. Periode Bapak Drs. Ridlwan Yunus (1999-2004)

 Pada tahun 2000, pasca banjir besar yang melanda dan memporak-porandakan omset madrasah ini, baik sarana/prasarana sehingga banyak kegiatan yang telah diprogramkan batal dilaksanakan. Dalam pada itu pimpinan madrasah ini tidak tinggal diam dengan sumber daya yang ada terus berupaya untuk mengaktifkan kembali semua kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler. Periode ini dipimpin oleh  Drs. Ridlwan Yunus. Beliau tidak pernah gerah melaksanakan tugasnya untuk memajukan madrasah ini. Dengan kerja kerasnya yang luar biasa, semua kegiatan yang sempat macet dapat diaktifkan kembali. Bahkan banyak sekali bantuan-bantuan yang dapat diperoleh ke madrasah ini, antara lain pembangunan fisik bantuan hibah Belanda. Dengan bantuan ini dapat dibangun 2 (dua) buah ruang dan satu buah tempat parkir dan anjungan ruang belajar. Periode ini juga dicanangkan kelas inti swadaya, dengan hasil sangat memuaskan.
Pada tahun 2000 ini juga lahir Majalah Dinding (Mading) sebagai ajang kreasi dan minat baca siswa. Demikian juga penyelesaian pembangunan Mushalla dan penyempurnaan kegiatan keagamaan seperti shalat berjama’ah di madrasah yang dapat dikatakan tidak pernah absen.
Realisasi pembangunan fisik yang demikian besar, tetap menjadi pemikiran para pelaksana madrasah, karena sarana/ruang yang tetap kekurangan setiap tahun. Sehingga pada tahun 2001, pimpinan berinisiatif meminjam 3 (iga) ruang SD yang berada di depan madrasah untuk menutupi kekurangan ruang. Hal ini dilakukan untuk menyahuti animo masyarakat terhadap madrasah ini yang cenderung dikagumi meskipun sarana/ruang masih kurang.

  1. Periode Bapak Drs. H. Mukhlis, M.Pd (September 2005 - Juni 2012)

 Kemudian, sejak bulan September 2005, kepemimpinan MTsN Model Gandapura beralih kepada pundak salah seorang guru MTsN Model Gandapura. Berkat perjuangannya yang penuh tantangan, dari pertama kali bertugas sebagai guru bidang studi Fisika di MTsN Model Gandapura sampai ia berhasil menjuarai lomba Guru Berprestasi Tingkat Nasional dan memperoleh juara pertama, beliau adalah Bapak Drs. H. Mukhlis M.Pd.
Sejak kepemimpinannya, bermacam perkembangan dirintis dan dilaksanakan, antara lain pembentukan “Kelas Unggul” dengan sistem belajar fulllday (sehari penuh). Kelas ini berorientasi dalam peningkatan mutu belajar siswa serta peningkatan kualitas guru untuk mampu menguasai bahasa asing yaitu penguasaan bahasa Inggris untuk guru yang mengajar bidang studi IPA terpadu (Fisika, Biologi) dan IPS terpadu (Geografi, Ekonomi dan Sejarah) serta penguasaan bahasa Arab bagi guru yang mengajar bahasa Arab dan guru  mengajar bidang studi agama (Fiqih, Akidah-Akhlak, Qur’an-Hadits). Pemanfaatan teknologi tepat guna untuk menghancurkan sampah-sampah yang dapat dijadikan kompos (recycle). Pemanfaatan sarana dan prasara seperti Laboratorium Komputer, Laboratorium Bahasa, Laboratorium IPA, Laboratorium Keterampilan, Ruang Seni, Ruang UKS, Perpustakaan, Mushalla dan Lapangan Olah Raga.
Dengan kerja sama yang baik antara pimpinan, guru, serta dengan semua  stakeholder madrasah, sehingga MTsN Model Gandapura meraih  prestasi gemilang antara lain juara I Adiwiyata Tingkat Nasional, Juara I Madrasah berprestasi tingkat Provinsi, Juara II Lomba Sekolah Sehat (UKS) tingkat Provinsi.

6. Periode Bapak Abdullah, S.Ag, M.Pd (Juli 2012-Sekarang)

Sejak bulan Juli 2012 MTsN Model Gandapura dipimpin oleh sosok yang akrab dipanggil dengan Pak Edo. Dulu beliau pernah mengajar di madrasah ini dan telah menjadi Kepala Madrasah di beberapa madrasah seperti MTsN Ulee Glee dan MTsN Kuta Blang. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tulis Komentar yang bermanfaat, jangan cuma lelucon.